Penulis : Muhammad Ali / Editor : Fred Daeng Narang
Maros, Sulsel (Phinisinews.com) - Pengurus Masjid dan Irmama (Ikatan Remaja Masjid Mangallekana) terus melakukam silaturahmi dan berbenah menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H.
Remaja Masjid yang baru terbentuk 3 Februari 2024, mulai tancap gas. Koordinator Remaja, Rahmat Widodo, Ketua Muhammad Daffta Syamsuddin, Sekretaris Andi Lucky dan bendahara Mumammad Rehan tidak tinggal diam.
Program kerja mereka mulai berjalan. Menurut Ketua Pengurus Masjid, Dr Muhammad Ali, M.Pd di Maros, Sulawesi Selatan, sekitar 48 kilometer dari Makassar, Kamis, bahwa program kerja mereka sangat sederhana akan tetapi sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
pada minggu kedua Februari ini mulai turun ke jalan membersihkan sampah-sampah plastik yang berserakan di jalan.
Sangat tampak keceriahan mereka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H. Sesuai dengan namanya, Ikatan Remaja Masjid Mangallekana (Irmama), diharapkan dapat mengamalkan sesuai pesan yang disampaikan dalam ungkapan tersebut, sebab “mangallekana” memiliki makna filosofis yang sangat dalam.
Kata Mangallekana diambil dari ungkapan bahasa Makassar yang memiliki makna yang bersifat universal. Jika kita menggali makna yang terkandung di dalamnya terdapat lapisan-lapisan makna yang sangat dalam.
Mangallekana terdiri atas tiga morfem, yakni satu morfem terikat dan dua morfem bebas. Morfem terikatnya yaitu imbuhan mang, dan morfem bebasnya alle dan kana.
Alle artinya ambil, menerima, mengamalkan, menjalankan sedangkan kana atinya kata-kata atau ungkapan yang berupa nasihat untuk melaksanakan hal-hal yang baik menurut ajaran agama, baik itu melaksanakan shalat, beretika, sopan santun, atau dalam arti lain bertutur, bertindak dan bertingkah laku.
Jadi jika disimpulkan secara umum, mengandung arti taqwa, yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, Pengurus mengharapkan agar anak-anak remaja ini, dapat mengamalkan ungkapan makna tersebut sesuai nama masjid, yakni Mangallekana yang pada akhirnya dapat terbentuk anak anak yang memiliki karakter berilmu, mengedepankan etika sopan santun, saling menghargai, dan dapat berdaya saing mengikuti perkembangan zaman tanpa melupakan kearifan lokal (local Wisdom), kata pengurus masjid sambil mengaamiinkan.
Selain itu, pengurus majid dan Irmama, mereka berbenah menyiapakan hal-hal yang perlu dibenahi, seperti lampu-lampu masjid yang padam, menambah lampu - lampu agar tanpak semarak di bulan Suci Ramadhan nanti.
Agar tampak lebih semarak lagi, pengurus dan remaja masjid bekerja sama melaksanakan malam ramah tamah menyambut bulan suci Ramadhan, yakni makan malam bersama sambil maaf-memaafkan antar sesama warga .
Acaranyapun tertata apik, yakni dimulai pembacaan ayat Suci Alquran oleh Muhammad Argantayudha, sekapur siri dari pengurus masjid, saling maaf-memaafkan, pembacaaan doa, dan makan malam bersama.
Acara makan malam ini, yang sangat berperan adalah anak-anak Irmama, seperti pembacaan ayat Suci Alquran dan membaca do’a. Pengurus masjid mengharapkan agar kegiatan ini membudaya dan setiap tahun bisa dilaksanakan dalam menyambut bulan suci ramadhan. (MA/FDN).