Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Pengerjaan dua kanal untuk sirkulasi air keluar dan masuk ke destinasi obyek wisata andalan Kota Makassar, Sulawesi Selatan yakni Pantai Losari, sekalipun masih masa Pandemi Covid-19, ditargetkan tiga minggu atau akhir Desember 2020 sudah selesai.
“Dalam tiga minggu, sirkulasi air di Pantai Losar sudah harus bergerak dan lancar keluar-masuk, ini prioritas agar tidak ada lagi komplain (keluhan) masyarakat maupun wisatawan yang sedang menikmati keindahan Pantai Losari dan jajanan kulinernya tetapi terganggu oleh bau tidak sedap,” kata Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah di Makassar, Selasa.
Bau tidak sedap dari mandegnya sirkulasi air dan menumpuknya sampah, sampai juga di destinasi kuliner baru di kawasan reklamasi Center Point of Indonesia (CPI) yakni obyek wisata kuliner Lego-lego.
Dua kanal itu melintasi tiga pemegang hak tanah, yaitu PT GMTD, PT Phinisi dan PT Bintang Duta Pariwisata, namun ketiganya sudah sepakat ada yang hibah dan ada yang ganti rugi sesuai kesepakatan.
“Kehadiran Pemprov Sulsel di sini adalah untuk menyelesaikan kanal, karena kanal ini kalau tidak selesai akan terus dikomplain masyarakat, karena memang bau. Nah Pantai Losari yang menjadi idola masyarakat, menjadi ikon Makassar, sekarang kan orang malas duduk-duduk di situ apalagi kalau angin bertiup ke daratan. Akhirnya destinasi kuliner Lego-lego juga kena imbas. Oleh karena itu, kita percepat penyelesaian kanal ini, supaya sirkulasi air bergerak, saya kira itu yang paling penting,” urai Gubernur.
Dua kanal baru yang dibangun Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan itu adalah Kanal Selatan CPI dengan lebar 30 meter dan panjang 300 meter atau seluas 9.000 meter persegi serta Kanal Terusan Jongaya dengan lebar 50 meter.
Kanal tersebut berfungsi untuk membersihkan (flushing) kanal Jongaya (kanal eksisting Jongaya), sehingga buangan tidak ke arah Pantai Losari, tetapi ke arah kanal selatan. Diharapkan, nantinya air laut di sekitar Pantai Losari tidak lagi berwarna hitam dan berbau tidak sedap.
Menurut Gubernur, dengan hadirnya kanal ini akan menghilangkan bau busuk di Pantai Losari, sekaligus nanti bertambah obyek wisata di kawasan itu dengan objek wisata kanal.
Selama ini, kawasan Pantai Losari, kawasan wisata kuliner Lego-lego, kawasan CPI dan obyek wisata kota lainnya, sekalipun masih masa Pandemi Covid-19, namun tetap tiap hari ramai dikunjungi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan di air mengalir karena fasilitas tersebut tersedia serta diawasi sewaktu waktu oleh Satpol PP Makassar. (FK/H-HMS/MK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus berupaya mendorong Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) menjadi kawasan industri strategis, sekaligus menjadi salah satu pusat ekonomi baru di masa Pandemi Covid-19.
“Pemerintah provinsi Sulsel terus berusaha untuk melakukan pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Salah satunya, pembangunan Kawasan Industri Bantaeng,” kata Gubernur Provinsi Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah di Makassar, Selasa.
Setelah Kawasan Industri Makassar (KIMA), KIBA ini akan menjadi kawasan industri yang strategis karena merupakan satu-satunya kawasan industri yang lokasinya berada di dekat laut. Sehingga, proses distribusi ekspor impor lebih cepat dan efisien.
Gubernur berharap, ke depan harus diprioritaskan Sumber Daya Manusia (SDM) yang fokus mengelola potensi lokal di Bantaeng maupun Sulsel secara umum. Bahkan, semua daerah tidak hanya menunggu datangnya investor, tetapi harus dijemput.
KIBA diharapkan akan memprioritaskan potensi SDM di Bantaeng fokus pada pemanfaatan dan pengelolaan potensi lokal daerah. Sangat penting juga untuk Bantaeng agar tidak hanya menunggu investor datang, tetapi juga harus berinisiatif menjemput investor, ujar Nurdin yang juga mantan Bupati Bantaeng dua periode.
Bantaeng dianugerahi banyak potensi, mulai dari sumber daya alam hingga destinasi wisata. Saya harap Bantaeng dapat terus memaksimalkan potensi-potensi tersebut dan tetap menjaga kelestarian alam agar kita dapat membangun Bantaeng secara berkelanjutan.
Pemprov serius membangun sinergitas dengan pemerintah daerah di seluruh kabupaten/kota di Sulsel, termasuk Kabupaten Bantaeng, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
Semua potensi ekonomi digerakkan, agar perekonomian masyarakat segera pulih sekalipun Pandemi Covid-19 belum berakhir, sekaligus Gubernur mengingatkan agar terus melakukan protokol kesehatan secara ketat untuk semua kegiatan yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir agar terhindari dari penularan virus corona, sekaligus memutus mata rantai penyebarannya. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Fred Kuen / Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Dalam mendukung sektor Pariwisata di masa Pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, telah menyediakan dua unit Bus Wisata Caddy untuk destinasi kawasan wisata Bira di Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Dua mobil wisata itu disiapkan untuk berkeliling di kawasan wisata Bira dan kendaraan itu diperkenalkan Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah saat menerima kunjungan Badan Promosi Pariwisata Daerah Sulsel dan Duta Wisata Sulsel 2020, Andi Suci dan Muh Ihram Reyhan Rosan di rumah jabatan Gubernur, di Makassar, Jumat, sambil mengajak Duta Wisata Sulsel untuk berkeliling sekitar kompleks rujab.
Dua unit kendaraan ini merupakan modifikasi (recycle) mobil pemadam kebakaran (damkar) penolong yang didatangkan dari Jepang yang sudah tidak terpakai, namun masih dengan kondisi mesin yang baik dan jarak tempuh yang masih pendek.
“Ini mobil damkar yang sudah sangat usang, tetapi kilometernya masih 7.000, mobil damkar penolong, saya ambil dari Jepang. Kita ubah menjadi mobil caddy. Ini mobil saya siapkan untuk kawasan wisata Bira di Bulukumba,” kata Gubernur.
Andi Suci mengaku bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan Gubernur, yang disebutnya merupakan tokoh inspiratif serta diajak berkeliling dengan bus wisata hasil modifikasi.
Dia menyebutkan, mobil yang sudah tidak digunakan dan kemudian direnovasi untuk menjadi fungsi lain menjadi mobil caddy pariwisata merupakan sebuah inovasi.
Sedangkan, Reyhan Rosan mengaku terkesan dengan model mobil ini. Nyaman, serta akan memberikan nilai tambah untuk kepariwisataan di Bulukumba.
“Ini menjadi inovasi baru, karena kita jarang menemukan bahwa setiap daerah wisata, khususnya di Bira dapat berkeliling dengan bus wisata caddy dan itu sesuatu hal yang sangat menarik,” ujarnya.
Selama kegiatan, protokol kesehatan tetap dilaksanakan dengan ketat yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada fasilitas yang sudah disediakan. (FK/R-HMS/MK)
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Didid Noordiatmoko mengakui, ekspor dari Provinsi Sulawesi Selatan terus menggeliat meskipun masih dalam masa Pandemi Covid-19.
Hal itu dikemukakan Didid setelah peluncuran ekspor lima kontainer komoditas mineral nikel, rumput laut dan kemiri, bersama Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, di Pelabuhan Pelindo IV Makassar, Jumat.
“Masih ada upaya ekspor kita untuk ke pasar global. Memang kalau kita lihat kinerja tahun ini tidak sebaik dari tahun lalu. Tetapi setidaknya ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tetap menggeliat terus menerus, yang saat ini fokus ekspor untuk berbagai produk-produk dan UMKM,” jelasnya.
Gubernur Nurdin Abdullah menyatakan, saat ini ekspor Sulsel mengalami pertumbuhan sebesar 11 persen di saat pandemi Covid-19.
“Walaupun masa pandemi, tetapi kita kompak bersinergi dalam penanganan Covid-19, sehingga daerah-daerah produsen komoditi ekspor tetap tumbuh dengan baik dan hari ini ekspor tersebut di pasarkan ke 15 negara di dunia,” ucapnya dan melanjutkan bahwa pelaku ekspor di Sulsel yang tetap eksis di masa Pandemi tercatat sebanyak 31 perusahaan.
Saat ekspor tersebut, protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat, semua yang hadir menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada tempat fasilitas yang disediakan. (FK/R-HMS/MK)
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Sinjai, Sulsel (Phinisinews.com) – Bupati Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Andi Seto Asapa, SH, LLM di masa Pandemi Covid-19 menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 19 unit hand tractor (traktor tangan) kepada kelompok tani di Kecamatan Sinjai Timur dan Kecamatan Tellulimpoe di Sinjai, Jumat.
Penyerahan bantuan alsintan di tempat kelompok tani tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni semua yang hadir menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, sedangkan alsintan yang diserahkan sebanyak delapan unit untuk Kecamatan Sinjai Timur dan 11 unit untuk Kecamatan Tellulimpoe dari 50 unit hand tractor bantuan Kementerian Pertanian untuk petani Kabupaten Sinjai.
Bupati Andi Seto mengatakan, bantuan hand tractor ini diharapkan mampu menunjang petani untuk mencapai hasil panen yang optimal.
Melalui bantuan alsintan ini, lanjutnya, diharapkan juga terjadi alih teknologi dalam peningkatan intensitas pertanaman. Kemudian yang paling penting bantuan alsintan ini tidak disalah fungsikan untuk pribadi atau perorangan saja.
“Bantuan ini sifatnya milik bersama, bukan milik orang per orang. Karena milik bersama, maka saya harapkan bantuan ini dipelihara dan dijaga dengan baik. Kita rawat agar masa pemakaiannya juga bertahan lama,” ujar Bupati.
Ketua Kelompok Tani Masagena, Desa Samaturue, Muh. Basir, saat menerima bantuan menyatakan sangat bahagia. Ini yang pertama bagi kelompok tani kami menerima bantuan alsintan.
“Saya mewakili kelompok tani mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah atas bantuan yang telah diberikan kepada kami selaku kelompok tani,” ucapnya.
Basir bersama kelompok tani lainnya berjanji akan merawat dan memelihara alsintan tersebut, sehingga bisa terus digunakan pengurus anggota kelompok tani yang ada.
“Tentu bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami dari kelompok tani. hand tractor ini sifatnya adalah bantuan, bukanlah untuk perorangan akan tetapi semua anggota kelompok harus merasakaan manfaatnya sebagaimana arahan Pak Bupati,” ujarnya. (FK/H-HMS/MK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Masa Pandemi Cavid-19 masih berlangsung, namun sarana dan prasana pariwisata tetap dibenahi seperti dua kanal, hari ini (4/12) mulai di bangun di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Tanjung Bunga untuk menghindarkan obyek wisata Pantai Losari Makassar dari bau tak sedap.
Dua kanal baru yang dibangun Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan itu adalah Kanal Selatan CPI dengan lebar 30 meter dan panjang 300 meter atau seluas 9.000 meter persegi serta Kanal Terusan Jongaya dengan lebar 50 meter.
Sehari sebelumnya Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah bersama Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin meninjau CPI untuk melihat langsung area pembangunan kanal besar yang akan dilakukan Pemprov Sulsel.
Kanal tersebut berfungsi untuk membersihkan (flushing) kanal Jongaya (kanal eksisting Jongaya), sehingga buangan tidak ke arah Pantai Losari, tapi ke arah kanal selatan ini. Diharapkan, nantinya air laut di sekitar Pantai Losari tidak lagi berwarna hitam dan berbau kurang sedap.
Menurut Gubernur, dengan hadirnya kanal ini akan menghilangkan bau busuk di Pantai Losari, sekaligus nanti menjadi objek wisata kanal.
Selama ini, kawasan Pantai Losari, kawasan wisata kuliner Lego-lego, CPI dan obyek wisata kota lainnya, sekalipun masih masa Pandemi Covid-19, namun tetap tiap hari ramai dikunjungi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan di air mengalir karena fasilitas tersebut tersedia serta diawasi sewaktu waktu oleh Satpol PP Makassar.
Manager Construction and Development CitraLand City Losari Makassar, Nicky Putra Perwira Meliala menguraikan, kanal yang ada sekarang, ujung buangan yang mengalirkan banyak sampah kota bermuara di Pantai Losari, sehingga dengan dibangunnya dua kanal baru, maka ujung buangan sudah beralih dan tidak lagi ke Pantai Losari. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Makassar sebagai kota jasa tidak berbasis pada sektor pertanian dan perikanan, posisi Makassar mirip Singapura, sehingga pondasi (dasar) pengembangan ekonominya bertumpu pada kegiatan mendorong kemajuan melalui upaya memberikan kemudahan investasi dan pembenahan pariwisata.
Untuk itu, Badan Promosi Pariwisata Kota Makassar (BP2M) hadir sebagai lokomotif pendorong ekonomi melalui sektor pariwisata dan investasi.
Hal itu dikemukakan Penjabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin usai mengukuhkan enam orang jajaran pengurus unsur kebijakan promosi pariwisata Kota Makassar periode 2020-2024, sesuai press release yang diterima di Makassar, Kamis.
BP2M ini nantinya akan berperan melakukan promosi bagi pariwisata Kota Makassar agar terlihat lebih nyata.
Rudy mengapresiasi komposisi pengurus BP2M Kota Makassar yang mayoritas masih berusia muda. Anak muda itu identik dengan semangat (spirit) yang besar dan memiliki gelora yang kuat dalam berinovasi.
“Insya Allah kami optimistis BP2M Kota Makassar akan mampu membangun sinergi, baik dengan jajaran Pemkot Makassar, Pemprov Sulsel, serta seluruh stakeholder dalam upaya mendorong Makassar meraih kejayaan melalui sektor pariwisata dan investasi,” ujarnya, lalu melanjutkan, apalagi Kota Makassar juga sudah mendapatkan dana hibah untuk sektor pariwisata sebanyak Rp.46 M dan 70 persen diantaranya akan disalurkan ke hotel-hotel dan sisanya pada titik-titik tempat pariwisata yang membutuhkan.
Ketua BP2M Kota Makassar periode 2020-2024, Andi Rahmat Manggabarani mengatakan, kehadirannya bersama jajaran yang baru dikukuhkan memberikan warna baru yang nantinya diharapkan dapat berkolaborasi dengan semua stakeholder terkait.
Rahmat mengaku pekerjaannya tidak ringan karena harus me-recovery objek-objek wisata yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
“Kita berharap bisa menjadi mitra strategis dalam menjalankan program-program pariwisata Kota Makassar dan Sulsel serta tidak terjadi tumpang tindih, agar perwajahan pariwisata Kota Makassar akan lebih baik lagi dimata wisatawan lokal dan mancanegara. Apalagi di masa pandemi ini akan menjadi fokus kami,” ujarnya.
Selain itu, setiap kegiatan kepariwisataan, baik di kawasan wisata, pertemuan dan lainnya akan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan membudayakan memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan di air mengalir yang fasilitas tersebut terus disiapkan
Pengukuhan dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid, Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga, Ketua ASITA Sulsel, Didi Leonardo Manaba, Direktur Poltekpar Makassar, Arifin. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Sekalipun masa Pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, terus berinovasi mengembangkan sektor pariwisata untuk menjadikan Makassar sebagai kota wisata dengan menghadirkan bus wisata gratis.
Bus Wisata ini merupakan kendaraan daur ulang (recycle) dari kendaraan pengangkut sampah “tangkasaki” (kendaraan pengangkut sampah bak tertutup – semacam mobil box) lalu dimodifikasi menjadi bus wisata indah dan dioperasionalkan secara gratis pada rute khusus kawasan wisata di Kota Makassar.
Gubernur Provinsi Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah bersama Penjabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin meluncurkan tiga dari rencana 10 unit bus wisata gratis tersebut di obyek wisata Anjungan Pantai Losari Makassar, Kamis, dengan protokol kesehatan yang ketat, memakai masker, menjaga jarak dan mencui tangan dengan sabun di air mengalir sesuai fasilitas yang tersedia di tempat itu..
Menurut Gubernur, Ini ide brilian, biasanya mobil rongsokan dimusnahkan, tetapi ini bisa dimanfaatkan kembali dan hari ini telah dibuktikan, kita semua bisa menciptakan pemerintahan yang amanah, pemerintahan yang melayani dan betul-betul memiliki kepedulian (care) yang tinggi.
Pemprov Sulsel mengapresiasi Kota Makassar yang terus berinovasi, mendaur ulang kendaraan pengangkut sampah menjadi bus wisata serta telah menyiapkan tiga koridor untuk rute bus melintasi obyek wisata kota bagi wisatawan nusantara dan mancanegara secara gratis.
Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan, pengadaan bus wisata hasil daur ulang mobil pengangkut sampah Tangkasaki tujuannya untuk mendorong Makassar menjadi kota tujuan wisata dan kota ramah investasi.
Selain itu, untuk memanusiakan manusia, sebab kendaraan pengangkuta sampah Tangkasaki dinilai cara kerjanya masih konvesional.
“Sebenarnya yang menjadi keprihatinan kita, mobil tangkasaki ini cara kerjanya manual. Kenapa demikian?. Karena sampah dinaikkan cara manual ke kendaraan pengangkut, didorong ke dalam sampahnya artinya masih manual dan dikeluarkan sampahnya pun masih manual. Jadi sangat miris melihat petugas kebersihan yang rela masuk ke dalam bak mobil sampah hanya untuk mengeluarkan sampah yang sudah diangkut. Semua ini berawal dari keadaan itu,” ucapnya.
Karenanya, kehadiran bus ini menjadi salah satu cara untuk menggunakan truk sampah Tangkasaki menjadi lebih berguna.
“Tidak mungkin dibiarkan saja begitu, ada sekitar 400-an mobil sampah, 120 unit itu mobil Tangkasaki, sisanya mobil tongkang. Nah transportasi kota kita yang gratis itu tidak ada, makanya kita buat bus hasil recycle mobil tangkasasi. Kita sudah hadirkan juga mobil sampah konfaktor yang perbandingan kerjanya 1:3 dibandingkan mobil Tangkasaki,” ujar Rudy.
Sebagai langkah awal Bus Wisata Metro Kota Makassar ini hanya dihadirkan tiga unit. Namun, Rudy tengah mengusulkan tambahan 10 unit secepatnya.
Untuk rutenya sendiri di Kota Makassar, Bus ini akan melayani tiga koridor. Yaitu Koridor 1 (Jalan Datu Museng- Sultan Hasanuddin – Slamet Riyadi – Riburane – Ujungpandang- Pattimura – Sombaopu- Datumuseng).
Koridor 2 (Jalan Penghibur- Pasar Ikan- Ujungpandang – Nusantara – Riburane- Ahmad Yani- Sudirman- Kartini- Bontolempangan- Amanagappa- Sudirman- Hajibau- Penghibur).
Koridor 3 (Jalan Penghibur – Pasar Ikan- Ujungpandang- Riburane- Ahmad Yani – Balaikota- Thamrin – Bontolempangan- Arief Rate- Sultan Hasanuddin- Lamadukelleng- Haji Bau- Metro Tanjung Bunga – Zona Lego-lego – Penghibur).
“Ini gratis untuk warga Makassar dan wisatawan yang ke Makassar. Jam operasionalnya itu kita usahakan dari pagi sampai malam dengan sopir dan pengawas di bus dilakukan bergantian,” ujarnya.
Dalam acara launching itu juga turut ditampilkan dua unit mobil Damkar (Pemadam Kebakaran) Sulsel yang tidak terpakai lagi, tetapi didaur ulang menjadi mobil caddy. Mobil caddy ini diperuntukkan untuk wisatawan di obyek wisata Bira, Kabupaten Bulukumba.
Mobil damkar usang tetapi jarak tempuhnya masih 7.000 kilometer. Merupakan damkar penolong dari Jepang. (FK/R-HMS/MK).