Phinisinews - Media sosial seperti Facebook adalah tempat ideal bagi para perekrut untuk melihat kandidat. Tetapi apakah alat yang bagus itu membiarkan perusahaan melakukan diskriminasi?
Hampir empat bulan lalu, Lisa Dorahay menelusuri Facebook ketika dia melihat iklan lowongan kerja di newsfeed-nya.
Dia tidak terlalu ingin mencari pekerjaan baru dan sangat jarang ibu tiga anak ini menggunakan media sosial. Tetapi iklan mencari asisten paruh waktu di agen rekrutmen tampak sempurna untuknya.
Dia mengikuti tautan itu untuk mendaftar dan diwawancara tiga hari setelahnya, lalu mendapat kerja di Zealand agency, Human Connection Group di pekan selanjutnya.
Dorahay kini menyadari bahwa iklan itu secara khusus memang menyasar orang seperti dia.
Iklan Facebook bukanlah fenomena baru - Anda pasti juga bisa melihat iklan semacam itu di lini masa Anda.
Tetapi Anda pasti juga melihat ada iklan lowongan kerja untuk peran dan industri yang jauh dari kerja Anda saat ini.
Tampaknya, ini di sengaja karena para perekrut ingin mencari orang yang memiliki keahlian spesifik, berdasarkan informasi yang Facebook pelajari dari perilaku Anda di media sosial itu.
Ketika lebih banyak perekrut kerja menggunakan alat ini, sejumlah orang khawatir bahwa kemampuan membidik target dengan tajam ini bisa membuat perekrut mendiskriminasi usia, etnis, agama, dan gender.
Ketika BBC Capital mengontak Facebook, mereka menolak untuk berkomentar terkait praktik perekrutan dalam platform itu.
Cara kerjanya seperti ini: layanan iklan Facebook adalah layanan yang memungkinkan bisnis membayar untuk memasang iklan dinewsfeed orang-orang.
Ketika menempatkan iklan, bisnis bisa memilih tipe orang yang mereka inginkan, berdasarkan usia, jenis kelamin, kesukaan, ras, agama, dan lainnya.
Facebook bukan satu-satunya media sosial yang menyediakan iklan dengan target spesifik - banyak platform mengkoleksi data dari penggunanya dan menawarkan layanan yang sama.
Misalnya, Google+ dan Instagram yang dimiliki Facebook juga menawarkan layanan yang sama, sementara LinkedIn memungkinkan perekrut membuat iklan spesifik berdasarkan usia, jenis kelamin, tetapi tidak bisa memilih ras atau orientasi seksual.
Miliaran kandidat potensial
Pendiri agen marketing digital berbasis di London Link Humans, Jorgen Sundberg memperkirakan 10% dari agen perekrut di Inggris (yang totalnya sekitar 20.000) kini menggunakan layanan iklan Facebook.
"Facebook memiliki data individu terbanyak, tentunya, dibandingkan perusahaan teknologi lain," katanya.
Juru bicara Facebook mengatakan perusahaan tidak bisa membagi data jumlah perekrut kerja yang menggunakan layananya, dan menolak berkomentar lebih jauh.
Dengan 1,3 juta pengguna aktif per hari, Facebook adalah tempat Anda mencari kandidat untuk berbagai macam pekerjaan, kata pendiri agen media sosial di Inggris Social-Hire, Tony Restell.
Banyaknya variasi manusia di Facebook berarti pengiklan harus lebih spesifik dan akurat terkait siapa yang mereka ingin targetkan.
Ketika mereka tidak melakukannya, pada akhirnya kita akan melihat iklan lowongan kerja yang sangat tidak relevan bagi kita.
Tetapi Facebook tidak akan diam saja jika menemukan kesalahan itu, katanya.
Mereka menghadiahi pengiklan dengan penawaran harga yang lebih murah jika pengguna tertarik dengan iklan itu, dan memberi harga yang lebih mahal pada pengiklan yang iklannya tidak laku.
Hemat
Pendiri Human Connections Group dan perekrut Emily Richards kini menggunakan Facebook untuk mengisi satu dari tiga lowongan.
Lembaga perekrut kerja yang berbasis di Selandia Baru ini mengatakan dia menghabiskan US$14 atau sekitar Rp140.000 untuk menjangkau 10.000 orang, tergantung pada demografi - yang dia klaim sebagai jalan yang murah.
Tetapi para perekrut juga "sangat menyadari" bahwa kemampuan untuk menarget iklan mereka pada orang tertentu bisa menjadi sebuah bentuk diskriminasi.
"Saya pikir jika itu berada di tangan yang salah, ini bisa sangat merugikan untuk kesetaraan gender, kesetaraan ras, dan banyak hal yang kita upayakan dengan sangat keras supaya membuat itu tak terjadi," kata Richards.
'Dicari: Pria lajang. Vegetarian tidak usah melamar'
Untuk tujuan percobaan, sebagai gambaran bagaimana proses menyeleksi penerima iklan kerja terjadi, BBC Capital menguji layanan iklan kerja di Facebook.
Pertama, kita menargetkan hanya pria antara 18 hingga 25 tahun yang tinggal di New York.
Kami kemudian meniadakan (mengeluarkan) semua pria yang sudah menjadi orang tua atau memiliki pasangan. Seseorang bahkan bisa dikeluarkan hanya karena rasnya.
Kami lalu membuang kumpulan vegan, vegetarian, dan pria yang suka cokelat.
Audiens yang kami saring dengan super ketat itu akan diberikan iklan lowongan 'Bintang Media Sosial' dan segera akan disetujui oleh Facebook dan siap diluncurkan - kepada 430.000 pria muda, lajang, tanpa anak, dan pemakan daging.
Davida Perry, dari firma hukum di New York, Schwartz & Perry, mengatakan menarget kandidat untuk lowongan kerja menggunakan iklan Facebook bisa melanggar sejumlah aturan hukum.
Iklan yang sengaja ditargetkan pada audiens tertentu punya sisi gelap, tapi juga punya kelebihan.
Di Amerika, hukum federal terkait hak asasi manusia melarang proses perekrutan yang menndiskriminasi usia, ras, agama, gender, kehamilan, kebutuhan khusus, dan orientasi seksual.
Di Inggris, ilegal untuk mendiskriminasi ketika proses perekrutan dilakukan berdasarkan usia, gender, kehamilan, seksualitas, agama, atau status perkawinan.
Iklan Anda bisa menjadi bentuk diskriminasi bahkan jika Anda mengiklankan sebuah pekerjaan di majalah khusus pria.
Jadi meskipun iklan bertarget itu mungkin tidak terasa diskriminatif, proses menargetkan iklan itu untuk beberapa orang saja dan tidak untuk orang lain tetap bisa dikategorikan sebagai diskriminasi.
Tapi, meski proses yang digunakan untuk memasang iklan bisa jadi ilegal, berbagai kasus "kegagalan dalam proses perekrutan" ini "sangat, sangat sulit untuk dibuktikan", kata Perry.
"Membuktikan diskriminasi terhadap seseorang dalam lingkungan kerja saja sudah terasa cukup sulit."
Tapi, kata dia, jika perekrut mempublikasikan penargetan yang mereka lakukan, itu bisa membuka peluang bagi mereka diberikan sanksi sesuai hukum, entah dalam bentuk denda atau perintah pengadilan.
Kebijakan iklan Facebook menyatakan iklan "tidak harus menggunakan opsi penargetan untuk mendiskriminasikan, melecehkan, memprovokasi, atau meremehkan pengguna", dan pengiklan di Facebook wajib memastikan iklan mereka mematuhi hukum.
Facebook menolak berkomentar tentang praktik perekrutan yang ditargetkan pada platform mereka.
Upaya untuk kebaikan
Meskipun ada risiko, spesialis rekrutmen online mengajak masyarakat untuk tidak berpikir yang terburuk.
Sundberg dari Link Humans menggunakan analogi 'the force (kekuatan)' dalam film Star Wars: iklan yang ditargetkan dapat digunakan oleh sisi gelap, tetapi mereka juga dapat digunakan untuk kebaikan.
"Selalu ada pemain nakal di luar sana, tapi secara keseluruhan itu semua legit. Jika Anda seorang perekrut atau agen perekrut semua orang berteriak untuk keragaman, jadi saya tidak melihat alasan valid mengapa Anda harus menggunakannya untuk melakukan diskriminasi."
Anda juga bisa membaca artikel ini dalam bahasa Inggris berjudul How recruiters are stalking you on Facebook.
Penulis : Nurjannah
Makassar - Phinisinews, Aksi damai pemuda Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM) turun ke jalan untuk memperingati hari sumpah pemuda dalam aksi "pemuda sehat pemuda berdaulat", pada 28/10/2016 di depan kampus Universitas Muhammadiah Makassar.
Dalam permasalahan penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda, IMM menyampaikan aspirasinya kepada masyarakat tentang pentingnya bahaya narkoba. Jendral lapangan (Jerlap) IMM Nursalim mengatakan bahwa "narkoba mengincar pemuda bangsa dan kita ketahui bahwa pemuda adalah masa depan bangsa, kapan pemudanya bobrok, bangsa juga akan ikut bobrok," ungkapnya.
Kita perlu mengingatkan kepada pemuda-pemudi dengan memperingati hari sumpah pemuda, terkait dengan bahagaimana pentingnya untuk mengawal persoalan kebangsaan, karna para aktor-aktor sejarah mencatat peran dalam memerdekakan Indonesia, lanjut Jerlap.
Dengan adanya aksi ini, pengguna jalan dan mahasiswa UNISMUH menyita perhatiaannya yang mengakibatkan kemacetan di sepanjang jalan Alauddin.*** Mitha K.
Penulis : M.Arifandy
Makassar - Phinisinews, UKM Seni dan Budaya Talas Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar melakukan aksi teaterikal dalam menyambut hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Jum'at. 28/10/16.
Penulis : M. Arifandy
Foto : Thamrin
Makassar - Phinisinews, Banyak orang mau datang di Pekan Raya Pemuda, Tapi tidak banyak pungut sampah. Banyak yang mengaku jadi Pemuda, tetapi tidak komitmen mengankat sumpah. Hal itu di ungkapkan Wakil walikota Makassar Syamsu Risal yang biasa disapa Dg. Ical saat berorasi di Forum Kreativitas Pemuda di Anjungan Toraja - Mandar Makassar, Kamis, 27/10/16.
Dg. ical mengaku masih banyak pemuda yang belum muda, tetapi tidak banyak meluangkan waktunya, meninggalkan pekerjaannya untuk memperbaru semangat jiwa mudanya. "Banyak pemuda di Makassar tapi belum muda, untuk meluangkan waktunya, meninggalkan tugansya hingga pekerjaanya untuk memperbarui semangat jiwa mudanya".
Ia menceritakan, 88 tahun lalu telah membuat embrio untuk merdeka, hari ini juga walau sedikit, tetapi Presiden Soekarno cuma minta 10 pemuda untuk menguncang dunia, apa lagi 200 hingga 2000. " walau sedikit, 200 ji atau 2000 ji bisa ta' bale bale dunia ini kalo mau,"ucapnya.
Ia menjelaskan, banyak orang tidak mempunyai kesadaran, tapi tidak boleh juga kalau kita merasa sedikt teman tidak bisa melakukan apa apa. Walau kita sendiri apa lagi 200 , saya yakin pemuda Makassar Sulawesi Selatan menjadikan hari ini bagian penting dari moment kebangkitan pemuda buat bangsa Indonesia maju dari Sulsel Makassar ini.*** MK.
Penulis: Jusran Dg. Mangitung
Makassar,- Phinisinews, Dalam rangka memenuhi aspek praktikum, Mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengadakan kunjungan media ke Studio Delta FM jln. Boulevard pada 27 Oktober 2016.
Kunjungan media yang di ikuti oleh sedikitnya 14 mahasiswa dari semester tiga, lima dan tujuh. Menurut Mitha M. Kuen, S.I.P. M.I.Kom, “Tujuan dari kunjungan media ini sebenarnya untuk melengkapi mahasiswa agar yang diketahui bukan hanya teori, tapi prakteknya itu seperti apa” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai alasan memilih Delta sebagai sebagai rujukan kunjungan, Mitha menuturkan, “kami memilih di sini karena ia sudah berskala Nasional, selain itu, penulisan beritanya juga ada, karena yang terpenting juga adalah bagaimana memproduksi berita dan secara siarannya seperti apa”, tuturnya.
Para mahasiswa juga dituntut untuk mengerjakan laporan sebagai bahan acuan sekaligus melatih mahasiswa untuk memahami poin-poin penting yang perlu dilakukan sebagai seorang penyiar. ***MK.
Penulis : M. Arifndy, Foto : Thamrin.
Makassar - Phinisinews, Dua wakil yaitu Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dan Wakil Wali Kota Makassar Menyatakan Deklarasi Anti Narkoba pada Kamis, 27/10/16 di Anjungan Mandar Toraja Pantai Loasari Makassar.
Kegiatan yang di lakukan Forum Kreativitas Pemuda mengundang Dua Wakil tersebut ialah, Agus Arifin Nu'mang dan Syamsu Risal (Dg. Ical) serta SKPD Sulsel yang turut hadir.
Deklarasi tersebut dibacakan oleh Ketua Forum Kreativitas Pemuda Sulsel, Risal Jamal dan di ikuti perwakilan seribu pemuda. Dalam Deklarasinya, mereka menyatakan:
1. Siap peran melawan narkoba, Membenci Narkoba dan Memberantas Narkoba.
2. Mendukung Agus Arifin Nu' memimpin Gerakan Anti Narkoba Pemuda Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari yaitu 27 hingga 28 Oktober, dimana akan ada kompetisi Karya, Diskusi, Pameran, Pentas juga simulasi dari komunitas. *** MK
Penulis : M. Arifandy.
Makassar - Phinisinews, Dalam konser "SIDES" Indonesia Tour 2016" di Makassar, Afgan akan mengandeng Gita Gutawa sebagai teman duetnya. Hal ini di ungkap pada awak media di Hotel Melia Jl, Mappanyukki Rabu, 26/10/16.
Ia menjelaskan, Seharusnya saya membawa Raisa. Namun, ia juga bertabrakan waktunya, sebagai gantinya saya membawa Gita Gutawa yang telah tampil juga di Balikpapan minggu lalu. " alhamdulillah dapat respon yang bagus, semoga kita juga bisa mempersembahkan yang terbaik", ucapnya.
Dalam penampilannya nanti bersama Gita gutawa ia akan membawakan lagu Kamu Yang Ku Tunggu. "Nanti saya, akan bawakan lagu duet bersama Gita Gutawa yang judulnya Kamu yang ku tunggu",ungkapnya.
Ia menambahkan, ia akan menyanyikan 20 lagu selama dua jam nantinya.
Sebelumnya ia telah tampil di Kota Medan, Bandung , Balikpapan dan sekarang konser ke empatnya di Makassar pada hari Sabtu 29 Oktober 2016 di Trans Studio Theme Park, pada pakul 20.00 Wita.***Mitha K.
Penulis : M. Arifandy
Makassar - Phinisinews, Setelah sukses menggelar konser di Kota Bandung, Medan dan Balikpapan. Kini giliran Makassar yang akan menjadi destinasi rangkaian konser Afgan "SIDES - Indonesia Tour 2016".
Konser SiDES - Indonesia Tour 2016 menandai 8 tahun perjalanan karir Afgan di Industri Musik Indonesia, sekaligus memperkenalkan album yang baru saja ia rilis pada akhir Agustus 2016 yang lalu berjudul " SIDES".
Makassar adalah kota ke-4 dari 5 kota dalam rangkaian tournya Afgan. Para penggemar di Makassar sudah tidak sabar menantikan kesempatan mereka untuk bisa bertemu dengan Afgan.
Konser ini akan berlangsung pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016 di Ttans Studio Theme Park Makassar, pada pukul 20.00 Wita. "Seperti 4 konser yang sudah saya jalanin termasuk konser di Malaysia dan Singapore, pastinya saya akan mempersiapkan something new - sesuatu yang baru buat penonton semuanya, jadi pastikan beli tiketnya dari sekarang sebelum kehabisan ya", ucap Afgan.
Gita gutawa akan menjadi Guest Star/ bintang tamu di Konser Makassar nanti. " di konser Balikpapan minggu lalu, Gita udah tampil juga. Alhamdulillah dapat respon yang bagus banget dari penonton Balikpapan.
Semoga kita juga bisa mempersembahkan yang terbaik di Makassar", ungkap Afgan.*** Mitha K.