Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendukung 6.000 dosis vaksin untuk pekan vaksinasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Kanwil Kemenag Sulsel yang telah melaksanakan launching Pekan Vaksinasi. Dukungan vaksin tinggal diambil stoknya. Kita ada stok vaksin, tinggal koordinasi dengan Dinas Kesehatan,” kata Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat launching di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Makassar, Selasa,
Gubernur berharap, bantuan vaksin yang diberikan harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, agar penggunaan vaksin bisa lebih efektif.
Untuk vaksinasi di Sulsel, Andi Sudirman mengaku menjadi fokus pemerintah provinsi dalam program “Kebut Vaksinasi” untuk membentuk herd immunity masyarakat. Bahkan, rencananya Pemprov Sulsel akan melaunching “Mobile Vaksinator” yang akan menyasar wilayah penyebaran.
“Kita akan launching Mobile Vaksinator dengan menyasar semua area penyebaran di wilayah aglomerasi. Jadi ada bus lengkap (peralatan) seragam (untuk tenaga medis). Semua kita akan bantu agar cepat, Kota Makassar, Kabupaten Maros juga Kabupaten Gowa. Kita mau bentuk herd immunity di wilayah aglomerasi,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Agama yang telah meminjamkan Asrama Haji Sudiang sebagai lokasi isolasi untuk yang terpapar Covid-19 di Sulsel.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, KH Khaeroni menyatakan, Pekan Vaksinasi ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Sulsel, khususnya di jajaran Kanwil Kemenag.
Dalam Pekan Vaksinasi ini, sebanyak 2.650 orang dari jajaran Kemenag, ASN, non ASN dan peserta didik Kemenag, tenaga pendidik dan kependidikan, penyuluh dan non penyuluh, akan menjalani vaksinasi dan dilakukan serentak di 24 kabupaten kota di Sulsel.
Untuk kebutuhan vaksin secara keseluruhan, dibutuhkan sebanyak 360 ribu dosis lebih. Sehingga, pihaknya harus meminta bantuan dari pemerintah pusat, termasuk kepada pemerintah provinsi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Makassar, Wakapolda Sulsel, jajaran Kementerian Agama Provinsi Sulsel, dan secara virtual dihadiri seluruh jajaran Kemenag se Sulsel, dan juga Staf Khusus Menteri Agama M Nuruzzaman.
Pada acara tersebut yang dipadu secara virtual tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir di tempat yang telah disediakan panitia. (FK/PR/MMK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Bunda PAUD (pendidikan anak usia dini) bersama Komunitas Golorong (pemerhati kehidupan lorong) melaksanakan bakti sosial (baksos) untuk meringankan beban masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 di Kota Makassar.
Baksos selain membagikan sembako kepada masyarakat terdampak Pandemi Covid-19, juga mengajak anak-anak usia sekolah untuk vaksinasi massal dengan tema “Indonesia Sehat Indonesia Hebat”.
Bunda Paud Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dalam release yang disebar Humas Pemkot Makassar, Senin, menyampaikan apresiasinya kepada komunitas Golorong yang selalu hadir membantu Pemerintah Kota Makassar, khususnya dalam upaya menyukseskan berbagai program pemerintah.
“Saya sangat mengapresiasi kepada Komunitas Golorong atas kepeduliannya, serta koalisi yang dilakukan di dunia pendidikan,” ujarnya.
Selain itu, Bunda Paud Kota Makassar yang juga istri Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, juga melakukan peninjauan terkait kondisi pendidikan yang ada di Kota Makassar sebagai salah satu bahan acuan guna peningkatan kualitas pendidikan.
“Perlu evaluasi standar di dunia pendidikan, agar ke depannya dapat dihasilkan pendidikan yang dapat bersaing secara global, sehingga anak-anak Makassar dapat menikmati pendidikan yang lebih terstandarisasi. Salah satunya dengan pembenahan infrastrukturnya,” ujarnya.
Selain vaksinasi, Bunda Paud juga mengharapkan protokol kesehatan terus dilakukan secara ketat di semua lapisan masyarakat Kota Makassar dengan cara terus menggunakan masker untuk semua aktivitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta terus membudayakan cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir untuk memulai dan mengakhiri aktivitas maupun kunjungan di semua tempat.
Berbagai upaya itu harus terus dilakukan agar Pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19 cepat tercapai dan kita semua hidup stabil kembali. (FK/PR/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengapresiasi “Gerakan Berbagi Untuk Warga” yang diinisiasi Kepala Badan Intelejen Negara daerah (Kabinda) Sulawesi Selatan, dengan ikut terjun langsung membagikan sembako tersebut ke masyarakat.
Tujuan gerakan ini adalah untuk ikut meringankan beban masyarakat di masa Pandemi Covid-19 dengan membagikan 100 paket beras lima kilogram setiap hari kepada warga yang membutuhkan, yang akan dilakukan di Kota Makassar hingga akhir Desember 2021.
Sasaran pembagian sembako ini untuk para warga yang benar-benar membutuhkan bantuan seperti yang sedang isolasi mandiri karena terpapar Covid, warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan para pedagang yang terdampak PPKM Darurat.
Menurur release Humas Pemkot Makassar yang diterima di Makassar, Senin, Walikota Ramdhan Pomanto membagikan paket sembako tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan di sepanjang jalan Ratulangi dan Monginsidi Kota Makassar.
“Saya hari ini memberikan apresiasi kepada anak muda yang telah melakukan kegiatan gerakan berbagi untuk warga. Gerakan ini diprakarsai oleh Kabinda. Kegiatan anak muda berbagi ini dilaksanakan dengan tujuan meringankan beban masyarakat,” ucap Danny.
Walikota menilai Kota Makassar mendapat berkah yang luar biasa dibalik Pandemi ini dengan banyaknya gerakan kemanusiaan, termasuk gerakan berbagi.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada anak-anak yang berinisiasi bagi Kota Makassar, Makassarlah yang mendapatkan berkah luar biasa hari ini. Saat Pandemi sekarang ini harus saling membantu,” jelasnya.
Selain itu, pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat untuk semua warga masyarakat terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 melalui wajib pemakaian masker pada semua kegiatan kemasyarakatan, menjaga jarak dan menghindari kerumuman serta terus mencuci tangan dengan sabun di air mengalir saat masuk maupun keluar dari tempat umum dan kegiatan tertentu serta terus melakukan vaksinas massal. (FK/PR/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Plt Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman memuji penanganan Pandemi Covid-19 yang dilakukan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang menggunakan KM Umsini untuk isolasi apung serta berkordinasi dengan wilayah level covid berbeda.
“Saya mengapresiasi WaliKota Makassar yang berinisiatif menggunakan kapal Pelni KM Umsini sebagai tempat isolasi apung, serta berinisiatif melakukan koordinasi bersama Bupati Gowa, bahas perpanjangan PPKM, karena level PPKM antara keduanya berbeda, padahal wilayahnya berbatasan,” ucap Plt. Gubernur di hadapan seluruh kepala daerah serta Forkopimda yang hadir pada rapat koordinasi penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi Sulsel secara virtual, Kamis.
Plt Gubernur Sulsel berharap seluruh kabupaten lain mengikuti langkah-langkah seperti yang diambil Pemerintah Kota Makassar, dengan menyediakan tempat isolasi bagi warganya yang terpapar covid..
“Kita harap Pemerintah Kabupaten mengikuti langkah-langkah seperti yang diambil pemerintah Kota Makassar dengan menyediakan tempat isolasi bagi warganya yang terpapar Covid 19, namun tetap mengacu pada manajemen tata kelola isolasi yang dibuat terintegrasi dengan rumah sakit,” ujarnya.
Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan, pengalaman Kota Makassar menangani Covid-19. Sama dengan 24 Kabupaten Kota di Sulsel.
“Perjuangan kita adalah memisahkan orang yang sakit dengan orang sehat dengan 3T (testing, tracing, treatmen). Kami juga telah menyempurnakan tim detector yang merupakan salah satu dari tiga tim Satgas Makassar Recover (pemulihan Kota Makassar) yakni Tim Raika, Tim Hunter, untuk turun bersama TNI-Polri ke rumah-rumah warga untuk melakukan 3T.
Menurut Walikota, saat tingkat keterisian ICU di rumah sakit telah mencapai angka 90 persen, pihaknya telah menyiapkan 1.100 tempat tidur di RSUD Daya untuk menampung pasien covid kategori sedang dan berat.
“Kalau pasien ringan dan tanpa gejala, kita bawa ke kapal isolasi apung, sedangkan yang sedang dan berat kita rawat di RSUD Daya, di sana kita mempunyai Lab PCR yang mampu membaca empat jenis Covid, termasuk varian Delta,” ucapnya.
Selain berbagai upaya itu, protokol kesehatan juga dilaksanakan secara ketat untuk semua aktivitas masyarakat yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta senantiasa mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. (FK/PR/MMK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan pemberian vaksinasi dosis ketiga sebagai booster vaksin yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang kesehatan.
Pemberian vaksin tersebut dilakukan sejak awal pekan ini di Makassar dengan target 58.858 nakes yang bersentuhan langsung dengan penanganan Covid-19.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Makassar, Kamis, mengatakan sebanyak 3.370 vial disiapkan untuk booster vaksin bagi tenaga kesehatan.
Dia menyebutkan, nakes sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 harus dilindungi dengan vaksin. Ini untuk memaksimalkan perlindungan pelayanan kesehatan, Sehingga prioritas kepada tenaga kesehatan adalah langkah tepat.
Andi Sudirman menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Anggota Komisi IX DPR RI Bidang Kesehatan dan Tenaga Kerja, Aliyah Mustika Ilham yang telah hadir dalam launching booster vaksin tersebut. Demikian juga dengan perjuangannya untuk pemenuhan vaksin di Sulsel.
“Kami berterima kasih, sudah terima vaksin banyak. Sesuai janji Ibu Aliyah, kita minta 15.000 (vial) kita diberi lebih. Sudah saya hitung-hitung tadi, lebih 20.000 vial, terima kasih, alhamdulillah,” ucapnya.
Sedangkan Aliyah Mustika Ilham menyampaikan dukungan atas pencanangan ini. Demikian juga dengan berbagai program Pemprov Sulsel dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Selamat kepada Pemerintah Sulsel yang telah melaksanakan booster vaksin ketiga khusus bagi tenaga kesehatan,” kata Aliah Mustika.
“Tolong laporkan kepada kami sebagai pengawas dan wakil rakyat. Karena booster vaksin ini untuk nakes dulu. Karena mereka garda terdepan dan pahlawan kemanusiaan,” tegasnya.
Sementara, Koordinator Satgas Covid-19 Sulsel, dr Arman Bausat menyatakan, dari 3.370 vial vaksin yang diterima dapat diberikan kepada 47.180 nakes, satu vial berisi 14 dosis. Jumlah ini hampir 70 persen dari 77.159 nakes. Sehingga pemberian vaksin akan diberikan secara bertahap. Pemberian vaksin juga memperhatikan syarat, bahwa minimal tiga bulan dari pemberian vaksin kedua.
Direktur Rumah Sakit Dadi ini melanjutkan, jumlah nakes yang divaksin perhari di RS Dadi sebanyak 500 - 2.000 nakes. Sehingga dengan tujuh rumah sakit milik Pemprov dapat dilakukan penyelesaian vaksinasi dosis ketiga ini dengan cepat.
Plt Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong menjelaskan, vaksinasi dosis ketiga dipercayakan pada RS Dadi untuk pengelolaan dan distribusi vaksin kepada rumah sakit yang ada di unit pelayanan nakes di Makassar dan sekitarnya.
Data dari Dinkes Sulsel hingga 29 Juli 2021, dari total target vaksinasi di Sulsel untuk Tahap pertama bagi tenaga kesehatan dengan target 58.859 telah divaksin 77.159 nakes atau mencapai 131,09 persen.
Selain vaksinasi, Pemprov Sulsel terus mewajibkan pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat untuk semua aktivitas kemasyarakatan bagi warga Sulsel yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta senantiasa mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. (FK/PR/MMK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 57 pasien kini menjalani isolasi di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) di Asrama Haji Sudiang Makassar, sejak program fasilitas tersebut dicanangkan Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (27/7).
FIT menjadi tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Pemprov Sulsel menyiapkan sekitar 2.000 lebih tempat tidur untuk kapasitas isolasi yang merupakan extended room (ruang tambahan) rumah sakit Pemprov Sulsel yang berada di Asrama Haji, RS Sayang Rakyat dan pusat Isolasi Pemprov Sulsel lainnya.
“Progres Asrama Haji sejak dibuka sudah 57 pasien yang masuk dan tetap dalam kontrol RS Labuang Baji,” ujar Andi Sudirman, melalui release Humas Pemprov Sulsel yang diterima d Makassar, Senin.
Hadirnya fasilitas isolasi terintegrasi ini, kata dia, maka para pasien akan didampingi oleh tenaga kesehatan dari RS Pemprov Sulsel.
“Nakes termasuk dokter, standar layanan serta emergency case-nya di bawah kendali dokter-dokter rumah sakit provinsi yang berpengalaman. Kami harap para pasien mendapat pelayanan yang baik dan di bawah kontrol. Dan semoga semua pasien lekas sembuh, Aamiin,” katanya.
Di tempat karantina bagi pasien positif Covid-19 di Asrama Haji ini dilengkapi fasilitas memadai dengan kamar layaknya hotel, setiap kamar berisi satu tempat tidur, bahkan dipersiapkan kamar untuk satu keluarga.
Selama menjalani isolasi, para pasien akan diberikan pelayanan kebutuhan dasar, seperti makan, minum maupun vitamin/suplemen. Serta selama menjalani isolasi akan dibekali dengan aktivitas olahraga, hiburan dan kegiatan lainnya.
“Fasilitas ini terbuka umum dan gratis bagi seluruh warga terkonfirmasi positif (OTG dan gejala ringan) tanpa sekat suku, agama, dan ras, serta pendatang,” tuturnya.
Andi Sudirman berharap kabupaten/kota juga turut ikut membuka extended room (ruang tambahan) untuk ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
“Kami berharap Wali Kota dan Bupati agar wilayah dengan angka penyebaran Covid-19 meningkat untuk membuka fasilitas terintegrasi RSUD, extended rooms isolasi mandiri bagi warga sekitar terkonfirmasi positif Covid-19 dengan menyiapkan FIT,” ucapnya.
Ketua Satgas Covid-19 Sulsel, dr Arman Bausat mengaku, masyarakat yang ingin menjalani isolasi mandiri di FIT sangat terbuka luas.
“Kami mendapat laporan, jika sebenarnya banyak pasien mau masuk. Namun informasi beredar ada persyaratan tambahan berupa ada surat keterangan dari Dinas Kesehatan. Padahal itu tidak ada. Jadi, jika ada yang ingin isolasi mandiri di FIT, syaratnya hanya melampirkan bukti hasil swab PCR yang menyatakan positif Covid-19,” ujarnya.
Adapun warga yang ingin mengikuti fasilitas isolasi terintegrasi diantaranya bisa mendaftar di call center telemedicine ‘Hallo Dokter’ 0811466465 atau mendaftar melalui website hallodokter.sulselprov.go.id.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan agar terus mematuhi protokol kesehatan dengan wajib memakai masker di semua aktivitas, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir serta menjaga jarak dan menghindari kerumuman, agar pandemi covid segera berlalu. (FK/PR/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali terus menyalurkan vaksin Covid-19 ke kabupaten dan kota, awal Agustus ini (1/8), setelah menerima pasokan stok vaksin dari pemerintah pusat (30/7).
Sebanyak 3.730 vial vaksin Moderna dan 3.896 vial vaksin Sinovac diterima Sulsel. Stok vaksin sempat menipis empat hari sebelum pasokan dari pemerintah pusat kembali diterima, demikian release Humas Pemprov Sulsel yang diterima di Makassar, Senin.
Menipisnya stok vaksin karena pemerintah provinsi gencar menggelar vaksinasi massal, serta besarnya antusiasme masyarakat Sulsel untuk mengikuti program vaksinasi.
“Hari ini kita mulai lagi menyalurkan vaksin setelah tibanya pasokan vaksin tersebut. Atas usul Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, kita cepat antisipasi dan salurkan,” kata Plt Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong.
Vaksin ini distibusikan terutama bagi daerah episentrum wilayah dan perkotaan. Namun, kabupaten/kota lainnya juga mendapatkan jatah vaksin.
“Sudah ada tiga kabupaten kita distribusikan saat ini. Kabupaten Tana Toraja, Luwu Utara dan Bone. Kami sudah sampaikan ke setiap kabupaten kota, nanti mereka yang akan datang ambil sesuai dengan jatahnya. Kami minta mereka secepatnya,” ujarnya.
Muhammadong menyatakan, distribusi vaksin sesuai janji dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, akan lancar mulai awal Agustus. Sehingga ia meyakini dapat dilakukan percepatan vaksinasi dengan dukungan ketersediaan stok vaksin.
“Kami melakukan percepatan vaksinasi, apalagi pasca dicanangkannya gerakan Sulsel Kebut Vaksinasi. Ini terlihat tanda-tandanya sudah mulai lancar, sesuai janji yaitu mulai Agustus,” ucapnya.
Selain vaksinasi massal, masyarakat juga terus diimbau menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tidak boleh kendur yakni wajib memakai masker untuk semua aktivitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada tempat yang berpotensi aktivitas masyarakat agak ramai. (FK/PR/MMK).
Oleh : Fyan Andinasari Kuen, S.IP, M.Ikom
(Ka. Prodi Ilmu Komunikasi UIT)
Makassar (Phinisinews.com) – Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi kini menciptakan kecenderungan baru (new trend) berkolaborasinya dua profesi bukan wartawan yakni Citizen Journalism (jurnalisme warga) dan Public Relation (Humas), memproduksi karya jurnalistik memanfaatkan Media Sosial (Medsos).
Citizen journalism (CJ) adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa. Mereka berperan aktif dalam proses kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis dan menyebarkan berita serta informasi yang dimiliki memanfaatkan media sosial sebagai sarana penyampaian informasi dan banyak yang mencapai kategori viral (banyak penonton dan pembaca).
Dalam kegiatan CJ, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen media tetapi juga bisa terlibat dalam proses pengelolaan informasi itu sendiri. Tipe jurnalisme ini berkembang menjadi kecenderungan baru bagaimana warga masyarakat membentuk berita serta informasi di masa mendatang.
Sedangkan public relation (PR) menggunakan media sosial dan media pers untuk penyebaran informasi corporatenya.
Tujuannya sama yakni memanfaatkan semaksimal mungkin media sosial untuk mempublis kegiatan atau kejadian agar diketahui publik dengan pembaca atau penonton sebanyak mungkin dengan menggunakan cara kerja kewartawan, walaupun mereka bukan wartawan.
Persamaan CJ dan PR yakni dua profesi ini adalah keduanya sama sama bukan wartawan, CJ membuat berita dalam bentuk warga melaporkan terhadap peristiwa yang terjadi, menyebarkan informasi tersebut dengan menggunakan media sosial yang terkadang dikutip oleh media mainstream (arus utama – media pers) karena berhasil viral.
Sedangkan PR juga membuat berita untuk kepentingan corporate (perusahaan, instansi, orghanisasi) dalam bentuk press release yang disebar kepada wartawan (media pers) serta Media sosial untuk disiarkan. Serta memasang berita tersebut di website corporate sebagai informasi terbuka bagi yang membutuhkan, sekaligus melaksanakan kewajiban keterbukaan informasi publik.
Perbedaan antara CJ dan PR yakni CJ bersifat amatir dan hobby yakni hanya membuat berita bila kejadian atau peristiwa menimpa dirinya atau berada di depan mata sehingga berita bersifat “on the spot” untuk publik dan tidak memiliki kewajiban harus membuat berita.
Namun fenomena yang berkembang, saat ini banyak wartawan senior, pekerja jurnalis profesional menjadi citizen journalism karena faktor kebebasan tanpa terikat aturan perusahaan. Sebab CJ tidak mengenal “fire wall” (tembok api) antara kepentingan berita dan kepentingan bisnis perusahaan media.
Wartawan senior yang “bermain” di media sosial sebagai CJ benar benar ingin merdeka dalam penyaluran naluri kewartawanannya tanpa sekat secara proporsional dan profesional sebab mereka mengetahui rambu rambu pers, kode etik pers dan semua aturan yang ada. Mereka dapat berbagi ilmu tampa terikat dan tetap terkontrol secara profesional karena mereka memiliki “self sencoring”.
Sedangkan PR memiliki standar pendidikan karena berada dalam satu corporate, dalam membuat berita bentuknya terstruktur untuk kepentingan corporate di mata publik dan mereka wajib membuat berita dalam bentuk press release dan terus menjaga relationship dengan pers sebagai penyalur dan mempublis kegiatan mereka.
Beberapa contoh kerja CJ yang tidak direncanakan seperti menginformasikan, memotret dan memvideokan dalam bentuk berita tidak terstruktur peristiwa yang dialami seperti saat tzunami, longsor, kapal tenggelam, kecelakaan pesawat, tabrakan beruntun dan bencana alam lainnya.
Untuk kerja CJ yang direncanakan seperti, menulis, membuat foto dan video tentang peristiwa lokal yang terjadwal, menginformasikan tentang potensi daerah, menulis tentang kerja bakti, bedah rumah, bersih rumah ibadan, lomba 17 Agustusan, perpustakaan lorong, pembersihan kanal dan lainnya yang disiarkan di media sosial.
Sedangkan kerja jurnalistik yang dilakukan PR adalah untuk menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan, membina hubungan harmonis antara corporate (organisasi) dengan publik, baik eksternal maupun internal, menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi (berita) dari corporate kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada corporate serta melayani publik dari segi informasi corporate.
Bagi PR, “strategic thinking” sangat dibutuhkan dalam menyusun strategi komunikasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan, baik antara pemberi informasi (masyarakat, media massa pers dan lainnya. Jadi selain strateginya harus tepat sasaran, juga konten yang disampaikan harus bisa dicerna secara baik dan cepat oleh publik maupun penentu kepentingan dan kebijaksanaan.
Selain itu, PR juga harus “make a different” yakni diferensiasi menjadi salah satu kunci bagi seorang PR untuk menjadi “pembeda” dibandingkan lainnya. Untuk itu seorang PR harus bisa tidak hanya sekedar “out of the box” tetapi juga mampu menentukan channel (saluran) dan selalu update dengan perkembangan jaman, baik teknologi, sosial, budaya dan lainnya agar penyaluran informasi yang dibuat dan disalurkan melalui berbagai media dapat mengangkat citra corporate di mata publik.
Dalam era kekinian, terkadang ketrampilan PR dalam membuat berita (press claar) melampaui ketrampilan wartawan pemula yang belajar menulis berita secara otodidak.
Pembuktiannya, press release yang dibuat dalam bentuk press claar terhadap kegiatan corporate atau pendukung data jumpa pers (press coverence) dikutip utuh oleh pers dan disiarkan di banyak media yang diundang secara langsung, diberikan realeasenya secara langsung ataupun mengutip dari website corporate.
Sebab press claar sangat membantu jurnalis untuk tidak repot menulis kembali (rewrite) karena release tersebut sedah memenuhi kaidah jurnalistik.
Artinya, dalam hal itu, CJ maupun PR dapat berkoloborasi secara simbiose mutualisme dan memanfaatkan media sosial untuk kepentingan publik dan corporate, sehingga lembaga pelatihan untuk CJ maupun PR akan sangat membantu untuk kerja profesional dalam menulis berita yang baik. (Editor : FK).